"Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan
darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu
telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun
dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati
mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia
adalah siap sedia, masak untuk merdeka."
–
Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kutipan
- "Kuat karena bersatu, bersatu karena kuat."
- "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit."
- "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."
- Dikutip dari Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
- "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."
- Diucapkan ketika menyematkan bintang sakti kepada dua orang perwira,
yaitu Mayor Benny Moerdani dari RPKAD dan Mayor Untung bin Sjamsuri
dari Banteng Raiders.
- Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang 29 Juli 1956.
- "Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa
besarlah, berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah
satu tanah air yang paling cantik di dunia".
- Kutipan Pidato Bung Karno di semarang 29 Juli 1956.
- "Dan agar yang tidak murni terbakar mati!"
- Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.pengguna: Terbangkelangit 08:12,
16 Februari 2008 (UTC)
Sejarah
- "Massa adalah penentu sejarah, “the makers of history!"
- Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang 29 Juli 1956
- "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah ."
- Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.
- Ini dadaku, mana dadamu? Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi,
Kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi. Kalau Malaysia mau konfrontasi
politik, Kita hadapi dengan konfrontasi politik. Kalau Malaysia mau
konfrontasi militer, Kita hadapi dengan konfrontasi militer
Marhanisme
- "Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu?
Yang saya namakan Marhaen adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat
atau lebih tepat: yang telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme,
imprealisme dan kolonialisme."
-
- Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
- "Kaum Marhaen ini terdiri dari tiga unsur:
Pertama : Unsur kaum proletar Indonesia (buruh) Kedua : Unsur kaum
tani melarat Indonesia, dan Ketiga : kaum melarat Indonesia yang
lain-lain"
-
- Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
- "Dan siapakah yang saya maksud dengan kaum Marhaenis? Kaum Marhaenis
adalah setiap pejuang dan setiap patriot Bangsa. Yang mengorganisir
berjuta-juta kaum Marhaen itu, dan Yang bersama-sama dengan tenaga massa
Marhaen itu hendak menumbangkan sistem kapitalisme, imprealisme,
kolonialisme, dan
Yang bersama-sama dengan massa Marhaen itu membanting tulang untuk
membangun Negara dan masyarakat, yang kuat, bahagia sentosa, adil dan
makmur."
-
- Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
Kemerdekaan
- Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia telah mempunyai radio station
yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api
cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia
pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia merdeka telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang terhormat!
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya
dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa
itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia,
walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati
mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia
adalah siap sedia, masak untuk merdeka.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat
ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal
menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara
merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya,
sudahlah ia merdeka.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya
merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang
cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku
oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Negara
- Sungguh Tuhan hanya memberi hidup satu kepadaku, tidak ada manusia
mempunyai hidup dua atau hidup tiga. Tetapi hidup satunya akan
kuberikan, insya Allah Subhanahuwata'ala, seratus persen kepada
pembangunan tanah air dan bangsa. Dan... dan jikalau aku misalnya
diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan
kepada tanah air dan bangsa.
- Sumber: Ir Soekarno, Pidato di KBRI USA 1956
- Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun
Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa
bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu Negara
'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan,
baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat
semua'.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus
mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan
golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan
Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia,
tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!
- Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955’’
- "Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak!
Buka telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan
sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya
saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita
membangun Negara dan Tanah Air!".
Kebangsaan
- Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan
kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau
lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar
satu nationale staat.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Internationalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa
yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai
“imagination!”
- “imagination” , “ imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!!
Kita yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur,
dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ;
kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya,
Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam
candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!!
Kertaning bumi hilang , sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa
yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa”
Kesejahteraan
- Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan
sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang
dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid.
Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan
kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di
bawah pimpinan Ratu-Adil.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Monarki
- Jikalau pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi
Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki
Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki
Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Gotong Royong
- Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
- Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan
keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat
kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!
- Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kemanusiaan
- 'Bahwa manusia di dunia ini, Saudara-saudara, “basically” - pada
dasar dan hakekatnya - adalah sama; tidak beda satu sama lain. Dan oleh
karena itu manusia inilah yang harus diperhatikan'
- Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang 29 Juli 1956
Tidak ada komentar:
Posting Komentar